Opini

Pendidikan Pemilih Berkelanjutan

Pemilihan Umum dan Pemilihan Kepala Daerah telah selesai dilaksanakan. Di Kabupaten
Lingga, pasangan calon terpilih sudah ditetapkan dan resmi dilantik. Namun, hal itu tidak
berarti tugas KPU selesai. Meski pemilihan telah usai, sebagai lembaga dengan tagline
“Melayani”, KPU tetap menjalankan tugasnya sesuai amanat Undang-Undang Nomor 7
Tahun 2017, yakni melayani masyarakat. Salah satu tugas penting yang terus berjalan
adalah pendidikan pemilih berkelanjutan.

Apa itu Pendidikan Pemilih Berkelanjutan?

Pendidikan pemilih berkelanjutan merupakan proses penyampaian informasi tentang
pemilu atau pemilihan kepada masyarakat secara terus-menerus. Tujuannya adalah
meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran pemilih terkait kepemiluan.

Pentingnya pendidikan pemilih berkelanjutan terletak pada upaya menyiapkan calon
pemilih di masa depan agar tidak bingung ketika menghadapi pemilu. Dengan pendidikan
ini, masyarakat diharapkan memahami:


  • bagaimana cara memilih,

  • seperti apa pemimpin yang layak dipilih,

  • hal-hal yang dilarang dilakukan oleh pemilih, serta

  • informasi penting lainnya terkait kepemiluan.


Program ini akan terus dilaksanakan secara masif untuk membantu masyarakat
memperkuat pemahaman mereka tentang demokrasi dan proses pemilu.

Fokus pada Pemilih Pemula dan Pemilih Muda

Salah satu fokus utama pendidikan pemilih berkelanjutan adalah pemilih pemula dan
pemilih muda.

  • Pemilih pemula adalah mereka yang pada hari pemungutan suara untuk pertama kalinya
memiliki hak pilih, umumnya berasal dari kalangan pelajar SMP atau SMA.
  • Pemilih muda adalah mereka yang sudah pernah menggunakan hak pilih, namun masih
masuk kategori generasi muda, biasanya dari kalangan mahasiswa.

Kedua kelompok ini sebagian besar termasuk dalam Generasi Z, kelompok pemilih yang
jumlahnya sangat signifikan dalam menentukan hasil Pemilu atau Pilkada. Jika digabung
dengan generasi milenial, mereka menjadi kelompok pemilih terbesar di Indonesia.

Tantangan Generasi Z dan Harapan ke Depan

Generasi Z identik dengan kedekatan pada teknologi, internet, dan media sosial. Mereka
terbiasa mengakses informasi dengan cepat, namun sekaligus rentan terhadap hoaks akibat
derasnya arus informasi digital.

Di sinilah pendidikan pemilih berkelanjutan menjadi penting. Melalui program ini, generasi
muda diharapkan mampu:


  • memfilter informasi dengan lebih cerdas,

  • membedakan berita benar dan hoaks,

  • serta memahami informasi kepemiluan yang valid.

Lebih dari itu, Generasi Z memiliki potensi besar menjadi motor partisipasi politik yang
segar. Mereka relatif belum terikat dengan partai politik tertentu, sehingga dapat membawa
isu-isu baru yang relevan dengan masa depan bangsa.

Penulis:
Tiara Wulandari
Ketua Divisi Partisipasi, Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan SDM

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 16 kali